Cara Mengatasi Tekanan Bola Mata Tinggi
Cara Mengatasi Tekanan Bola Mata Tinggi – Glaukoma adalah penyakit mata dimana saraf optik mengalami kerusakan sehingga menimbulkan gangguan lapang pandang yang khas. Glaukoma adalah penyebab utama kebutaan permanen atau permanen di dunia. Menurut data WHO pada tahun 2010, terdapat 3,2 juta penderita glaukoma di dunia. Kerusakan saraf pada glaukoma biasanya disebabkan oleh peningkatan tekanan mata. Tekanan intraokular yang normal adalah antara 10-20 mmHg.
Penyebab utama glaukoma adalah usia di atas 40 tahun dan faktor genetik. Faktor lainnya antara lain miopia tinggi, diabetes, tekanan darah tinggi, penggunaan steroid jangka panjang, dan riwayat cedera atau trauma pada mata. Gejala glaukoma akut antara lain sakit kepala, sakit mata parah, mual bahkan mual, penglihatan kabur, melihat pelangi di sekitar lampu, dan mata merah. Glaukoma kronis tidak menimbulkan gejala pada mata, namun lambat laun menyebabkan kerusakan saraf sehingga mengurangi penglihatan, dengan tekanan intraokular antara 20-30 mmHg. Ketika pasien menyadari adanya masalah penglihatan, mereka biasanya mengalami kerusakan parah pada salah satu matanya. Penderita glaukoma tidak menyadari gejalanya sampai tekanan intraokular melebihi 35 mmHg. Pada kondisi ini, pasien mengalami penurunan fungsi penglihatan. Akibatnya, glaukoma kronis disebut sebagai pencuri mata.
Cara Mengatasi Tekanan Bola Mata Tinggi
Glaukoma juga terjadi pada 1:10.000 kelahiran. Mata yang sangat besar pada anak merupakan tanda bahaya atau disebut bull’s eye. Gejala lain pada bayi antara lain tangisan berlebihan saat menangis, mata merah, kepekaan atau ketidakmampuan melihat cahaya.
Bagaimana Cara Menurunkan Tekanan Bola Mata? Simak Tipsnya!
Glaukoma diobati dengan obat tetes dan obat oral. Tetes harus diberikan untuk mengontrol tekanan intraokular. Terapi laser dan pembedahan dapat dilakukan jika tidak dapat diatasi dengan obat-obatan. Tujuan dari sinar laser dan pembedahan pada pasien glaukoma adalah untuk membuka drainase cairan pada bola mata sehingga tekanan dalam bola mata dapat turun hingga normal.
Pasien glaukoma memerlukan pemantauan ketat untuk mencegah kekambuhan, seperti pemantauan rutin atau pemeriksaan mata sesuai status TIO. Pemeriksaan dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali jika kondisinya baik.
Orang yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga glaukoma dapat mencegahnya dengan rutin berolahraga (aerobik, jogging dan bersepeda), memakai pelindung mata, membatasi konsumsi makanan tinggi lemak, membatasi asupan kafein, tidur telentang. Perbanyak bantal, hindari rokok, kurangi asupan garam, jaga berat badan ideal dan jangan terlalu banyak minum air putih atau Glaukoma merupakan penyakit mata yang dapat mengakibatkan kebutaan permanen akibat katarak. Glaukoma ini terbagi menjadi glaukoma sudut tertutup dan glaukoma sudut terbuka. Kali ini kita akan membahas tentang glaukoma sudut tertutup.
Glaukoma dapat merujuk pada sekelompok penyakit yang biasanya memiliki ciri-ciri kerusakan saraf optik dengan penurunan fungsi penglihatan. Penderita glaukoma seringkali tidak menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit tersebut sehingga menyebabkan kerusakan pada bidang penglihatan mata penderitanya.
Mata Merah Dan Sakit Kepala: Penyebab Dan Cara Mengatasi
Karena sempitnya sudut bilik mata depan sehingga alirannya terhambat, maka tipe ini berbeda dengan tipe terbuka yang ditandai dengan berbagai keluhan seperti nyeri, mata merah, pusing, dan lain-lain.
Aqueous humor atau aqueous humor yang dihasilkan pleura akan sulit dialirkan dan hal ini akan meningkatkan tekanan intraokular. Tipe ini biasa disebut dengan pencurian penglihatan karena pasien tidak menyadari dirinya mengidap glaukoma.
Glaukoma biasanya diderita oleh sebagian pasien yang tidak mengetahui bahwa dirinya terkena, karena keluhannya tidak menunjukkan gejala yang spesifik sehingga perlu dilakukan skrining. Skrining dilakukan pada orang berusia di atas 40 tahun yang memiliki riwayat keluarga menderita glaukoma dan penyakit mata lainnya.
Glaukoma sebenarnya terjadi karena aqueous humor yang dihasilkan rongga mata yang mengalir melalui pupil hingga jalinan trabekuler terganggu. Hal ini akan menyebabkan glaukoma dan kerusakan lapang pandang mata, dan jika tidak ditangani akan memperburuk kondisi mata.
Mengenal Stroke Mata: Penyebab, Gejala Dan Cara Mengatasi
Ketika seseorang didiagnosis mengidap glaukoma, maka pasien disarankan untuk menjalani pengobatan dan pemantauan seumur hidup hingga menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter profesional untuk menghindari kerusakan pada retina jika dilakukan secara rutin.
Perawatan ini merupakan langkah awal bagi pasien setelah terdiagnosis penyakit glaukoma, dokter akan meresepkan obat minum atau obat berupa obat tetes mata.
Dokter juga dapat melakukan pengobatan dengan menggunakan laser, yang masing-masing laser memiliki fungsi berbeda tergantung karakteristik pasien glaukoma.
Setelah melakukan langkah sebelumnya, jika ternyata tekanan intraokular masih meningkat, diperlukan tindakan operasi glaukoma. Prosedur ini cukup berbeda dengan operasi katarak yang hanya dilakukan satu kali, namun tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjaga kesehatan. retinanya
Cara Rumahan Mengatasi Urat Merah Di Mata, Aman Dan Nyaman
Bagi teman atau orang tersayang yang mengalami glaukoma sudut tertutup atau sudut terbuka, Anda mungkin bisa menerapkan tips pengobatan glaukoma yang efektif, antara lain:
Penderitanya harus tetap berpegang pada pengobatan karena sifat penyakit glaukoma, dokter hanya bisa mengontrol perkembangan penyakitnya, misalnya bisa menggunakan obat tetes mata tergantung aktivitas sehari-hari. Penderitanya juga perlu mengetahui apa itu glaukoma dan sebaiknya memberitahukan keluarganya agar mendapat dukungan lebih dari orang-orang terdekatnya.
Glaukoma juga bisa disebabkan oleh faktor genetik, sehingga skrining dini dianjurkan untuk mencegah hal ini terjadi.
Ketika seorang pasien menderita glaukoma, harapannya adalah mereka dapat menjelaskan kepada dokter lain apakah mereka ingin diperiksa atau dirawat karena kondisi lain. Sebab ada obat-obatan tertentu yang tidak dianjurkan bagi penderita glaukoma.
Waspada Glaukoma Si Pencuri Penglihatan
Glaukoma merupakan penyakit yang perlu diwaspadai karena penyakit ini seringkali tidak terdiagnosis, penyakit ini sering disebut dengan pencuri penglihatan sehingga perlu memeriksakan diri ke dokter mata untuk pemeriksaan dini yang merupakan tahap pencegahan dari penyakit glaukoma. Pernahkah Anda mendengar tentang glaukoma? Glaukoma merupakan penyakit mata yang merusak saraf optik penderitanya. Saraf optik merupakan saraf yang bertugas mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Jika saraf ini rusak, penglihatan Anda bisa semakin terganggu. Penyakit mata ini menjadi salah satu penyebab kebutaan bahkan permanen yang tidak dapat disembuhkan.
Penyebab utama glaukoma adalah tekanan mata yang tinggi. Tekanan mata yang terlalu tinggi dapat merusak saraf optik. Tekanan bola mata ini akan memberikan tekanan pada saraf di belakang mata.
Seiring berjalannya waktu, saraf ini akan rusak akibat berkurangnya aliran darah ke saraf optik yang terkompresi. Tekanan mata yang normal adalah sekitar 10 hingga 21 mmHg, bila tekanan ini terlalu rendah mata bisa menjadi sangat lunak. Namun jika tekanannya terlalu tinggi, mata menjadi sangat keras dan bisa memicu glaukoma.
Sendo Glucon – 20 tablet – Glaukoma Primer dan Sekunder 5% Rp 104,000
Glaukoma Sudut Tertutup
Tidak hanya tekanan pada bola mata, ada beberapa kondisi lain yang memicu penyakit ini, seperti buruknya aliran darah ke saraf optik, trauma akibat paparan bahan kimia pada mata, infeksi dan peradangan pada mata yang sangat parah hingga penggunaan kortikosteroid. .
Lantas, apa yang menyebabkan tekanan mata meningkat? Tekanan intraokular yang tinggi diduga disebabkan oleh saluran yang biasanya tidak berfungsi maksimal dalam mengalirkan cairan dari mata. Cairan mata lebih banyak diproduksi, namun tidak dikeluarkan, sehingga tekanan mata meningkat. Misalnya seperti balon yang diisi air, semakin banyak air maka tekanannya semakin besar.
Menurut pakar kesehatan, penyumbatan drainase ini bersifat genetik, artinya sifat katarak ini diturunkan dari orang tua ke anaknya. Penyebab yang jarang dilaporkan adalah cedera mata akibat trauma benda tumpul atau paparan bahan kimia pada mata.
Gejala glaukoma berbeda-beda tergantung jenis glaukoma dan tingkat glaukoma yang dialami seseorang. Beberapa contoh gejala glaukoma sudut terbuka antara lain berkurangnya lapang pandang dan kesulitan melihat ke berbagai arah, misalnya ke sisi perifer. Untuk glaukoma akut, gejalanya lebih bervariasi, seperti sakit kepala, nyeri mata, pusing dan mual, penglihatan kabur, mata merah, dan penglihatan kabur saat terkena cahaya.
Mata Anda Terasa Tidak Fokus Dan Buram? Simak Penyebab Dan Penanganannya Sebelum Lebih Parah!
Jangan salah, obat tetes mata untuk mengatasi kondisi mata pastinya bukan obat tetes mata biasa atau obat generik yang dijual bebas. Obat tetes mata yang digunakan untuk mengatasi kondisi ini tersedia dengan resep dokter, dan dokter menentukan dosis dan jenisnya berdasarkan tingkat keparahan kondisi.
Ada dua jenis perawatan laser yang bisa digunakan untuk mengurangi kelebihan cairan pada mata, seperti trabeculoplasty. Perawatan ini sering dilakukan pada yang memiliki sudut terbuka, agar sudut drainase dapat berfungsi maksimal.
Selain laser, pembedahan dapat digunakan untuk mengobati glaukoma. Umumnya operasi dilakukan bila penyakit tidak kunjung membaik dengan berbagai obat. Prosedur biasanya memakan waktu maksimal 75 menit. Namun biaya operasi mata ini cukup mahal. Selanjutnya akan dilakukan prosedur pembedahan seperti membuat sayatan kecil pada bagian putih mata dan membuat kantong pada area bleb. Dengan cara ini, kelebihan cairan akan mengalir keluar melalui pori-pori dan diserap tubuh.
Mengonsumsi obat untuk mengatasi kondisi ini seperti gliserol. Gliserol bekerja dengan cara menarik cairan dari bola mata ke dalam pembuluh darah. Gliserol hanya diberikan pada kasus akut dan dalam waktu singkat. Cendo Glaucon dapat Anda konsumsi sebagai obat yang dapat mengatasi penyakit glaukoma primer dan sekunder.
Cek Tekanan Bola Mata, Kunci Deteksi Dini Kesehatan Mata
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, untuk mendapatkan cara pengobatan yang tepat, harap berdiskusi lebih lanjut dengan dokter, karena pengobatan yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi pasien.